Langkahku Berat Tapi Tuhan-ku Tetap Dekat

Seringkali kita merasa, melangkah dalam perjalanan hidup ini sangat sulit dan penuh tantangan. Tiap langkah yang diambil terasa seperti beban berat yang harus dipikul, dan seakan-akan tidak ada jalan keluar dari segala kesulitan yang datang. Kita dihadapkan dengan berbagai pencobaan dan masalah yang datang silih berganti, seperti: kesulitan dalam pekerjaan; hubungan yang retak; hingga pergumulan batin yang membuat hati merasa hampa dan gelisah. Tekanan yang kita rasakan menguasai pikiran kita sehingga timbul perasaan cemas, takut dan merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional. Dalam keadaan seperti inilah kita sering meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita hingga membuat kita bertanya-tanya “Tuhan dimana Engkau? Tuhan, sampai kapan? Tuhan kenapa harus aku? Tuhan apa Kau meninggalkan aku? Tuhan aku capek!” Rasa lelah, frustasi dan putus asa itu membuat kita merasa goyah, bahkan terpikir untuk menyerah dan berhenti berjuang, karena merasa tidak ada sisa harapan untuk terus berjuang.

Akan tetapi, jika kita mau berhenti sejenak menyalahkan Tuhan dan mulai merenungi setiap penderitaan yang dialami, kita bisa mulai memaknai bahwa Allah sedang melakukan suatu hal yang lebih besar dari yang kita pikirkan.

Melalui pencobaan dan penderitaan yang kita anggap Tuhan meninggalkan kita itu, tanpa kita sadari, justru melalui itulah Tuhan sedang bekerja membentuk karakter kita. Karakter yang kuat, tangguh, murni, dan indah dalamNya. Tuhan membentuk kita sesuai dengan kehendak-Nya karena kita sangat berharga bagiNya, dan Ia menciptakan kita dengan tujuan agar hidup kita dapat memancarkan kasih dan kebaikan-Nya, seperti yang ditegaskan dalam Efesus 2:10 : “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya”.

Pencobaan itu bukanlah tanda bahwa Tuhan meninggalkan kita, namun jalan yang Tuhan pakai untuk mendekatkan kita pada Dia.
Firman Tuhan dalam Yakobus 1:2-4 “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” melalui firman itu Tuhan mengingatkan kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam iman, dan lebih sabar. Proses nya memang sering terasa tidak nyaman, tapi Tuhan tidak membiarkan semuanya sia-sia. Melalui semua nya itu juga, Ia mengingatkan kita bahwa tidak ada pergumulan yang lebih besar daripada kuasaNya. (1 Korintus 10:13)

Saat kita tetap setia ditengah pencobaan itu dan mau bertahan dalam iman mengasihi Dia, Firman Tuhan menjanjikan suatu hal yang luar biasa, yaitu mahkota kehidupan. dalam Yakobus 1 : 12 “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”. merupakan upah kekal yang disediakan bagi setiap orang yang mengasihi Dia.

Maka jangan menyerah dan jangan goyah! Penderitaan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan proses yang Tuhan pakai untuk memurnikan kita menjadi pribadi yang serupa dengan Kristus. Dia yang sangat tau apa yang kita butuhkan, sebab itu percayalah dan teruslah berpengharapan didalam Dia. Karna pada akhirnya semua hal itu akan membawa kita kepada kemuliaan Dia yang kekal.

Tuhan tidak pernah lalai. Dia sedang berkerja, bahkan saat kita tidak mengerti. (Roma 8:28)


Judul:

Langkahku Berat Tapi Tuhan-ku Tetap Dekat

Karya oleh: Epipani br. Manurung

Kategori: Karya Tulis