Memilih Bagian yang Terbaik
Betapa bahagia dua perempuan saleh itu menyambut kedatangan Tuhan Yesus bersama dengan murid-murid-Nya yang berkenan singgah ke rumah mereka. Martha dan Maria namanya, keduanya adalah saudara perempuan dari Lazarus, seorang laki-laki yang dibangkitkan Tuhan Yesus dari kematian. Kedatangan Tuhan Yesus ke rumah mereka merupakan suatu kejutan luar biasa dan tidak terduga. Namun, kedua perempuan saleh ini merespon kedatangan Tuhan Yesus dengan cara berbeda; Martha berusaha menunjukkan keramahtamahan sebagaimana layaknya, sementara Maria mengambil kesempatan itu untuk duduk mendengarkan pengajaran Tuhan Yesus.
Sebagaimana adat kebiasaan orang Yahudi pada masa itu, perempuan tidak diperkenankan turut serta dalam pengajaran kitab suci, mereka hanya boleh menerima pengajaran dari saudara laki-lakinya di rumah, ayahnya atau suaminya. Perempuan diangap tidak pantas untuk duduk bersama dengan laki-laki dan belajar dari seorang guru. Oleh karena itu Martha menganggap apa yang dilakukan Maria telah menyimpang. Pekerjaan perempuan adalah di dapur, oleh karena itu kedatangan Tuhan Yesus langsung disambut Martha dengan mempersiapkan jamuan yang pantas. Tentu saja oleh karena itu ia sangat direpotkan dengan berbagai persiapan bagi jamuan makanan. Lalu apakah yang dilakukan Martha itu salah? Tentu saja tidak! Ia melakukan apa yang dianggap benar oleh masyarakat pada saat itu.
Melihat tindakan Maria yang seakan-akan mengabaikan kerepotan dalam persiapan jamuan makanan itu, Martha berkata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, tidakkah engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Surulah dia membantu aku.” Martha terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Tuhan Yesus tidak peduli akan kerepotan Martha, Martha menganggap bahwa Tuhan Yesus telah membiarkannya kesusahan seorang diri, sementara Maria duduk bersama dengan murid yang lain mendengarkan pengajaran-Nya. Padahal apa yang sesungguhnya terjadi?
Sama seperti dirinya (Martha) yang menganggap kedatangan Tuhan Yesus ke rumahnya sebagai kesempatan luar biasa untuk menjamu, Maria juga menganggap bahwa kedatangan Tuhan Yesus kesempatan luar biasa untuk belajar (baca: mendengarkan firman Tuhan). Mengapa? Karena selama ini perempuan tidak bisa mendengarkan pengajaran secara langsung. Sementara itu, justru Tuhan Yesus membiarkan dirinya (Maria) duduk dengan tenang untuk mendengarkan firman-Nya. Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata: O Martha, Martha, engkau kuatir dan menyusahkan dirimu dengan banyak perkara, tetapi satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya.” Mengapa Tuhan Yesus berkata demikian? Ya, karena kedatangan-Nya bukan untuk makan dan minum, namun justru untuk mengajar mereka. Andaikata Martha duduk sejenak untuk mendengarkan firman-Nya, tentu saja setelah itu, mereka berdua dapat melayani untuk mempersiapkan jamuan makanan dan minuman. Amin.