Memperbaiki Tingkah Langkah Dan Perbuatan – Yeremia 18 : 1 – 11

Memperbaiki Tingkah Langkah Dan Perbuatan

Yeremia 18 : 1 – 11

Bagaikan bejana siap dibentuk demikian hidupku di tangan-Mu … demikianlah syair satu lagu rohani popular yang terinspirasi dari nas khotbah ini. Benarlah, hidup kita bagai bejana yang dibentuk oleh TUHAN. Nabi Yeremia diutus oleh TUHAN untuk melihat bagaimana seorang tukang periuk bekerja untuk membuat sebuah bejana. Tanah liat sepenuhnya berada dalam kuasa tukang periuk; ia tidak dapat berbuat apa-apa, ia sepenuhnya dalam kendali tukang periuk untuk dibentuk. Demikianlah sebuah penggambaran bahwa hidup manusia itu sesungguhnya dalam kuasa kasih karunia TUHAN untuk dibentuk seturut dengan kehendaknya. Bisa saja, tanah liat itu tidak ‘jadi’ atau rusak karena satu dan lain hal; namun tukang periuk tidak membuang begitu saja tanah liat itu. Ia akan mengulangi proses pembentukan bejana yang ia kehendaki. Bagaimana dengan hidup manusia di tangan TUHAN? Apa yang menyebabkan manusia tidak setia dan taat untuk dibentuk oleh TUHAN? Jika kita membaca di ay.12 kita akan mendapatkan jawabannya, bahwa manusia bertindak untuk mengikuti kedegilan hatinya.

Sesungguhnya TUHAN itu panjang sabar dan penuh belas kasih; andaikata Ia telah menetapkan suatu malapetaka bagi manusia itu namun manusia itu bertobat dan berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Ia. Sebaliknya, apabila Ia merancang dan menetapkan keberuntungan kepada manusia namun manusia itu melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, maka Ia pun akan menyesal dan tidak akan melakukannya.

Apa yang paling berharga di dalam hidup ini? Nyawa! Oleh karena ingin meraih dan memiliki segala yang ditawarkan dunia ini beberapa orang telah meninggalkan cara hidup yang benar dihadapan TUHAN. Firman TUHAN berkata: apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Pertobatan! Itulah yang diharapkannya dari seluruh manusia, agar Ia bersedia membentuk kita seturut kehendak-Nya, agar Ia membuat kita bagai ‘bejana’ yang indah; menjadi alat yang berguna bagi kemuliaan nama-Nya. Mengikut Yesus dan memikul salib; demikianlah cara hidup yang diharapkan daripada kita sekalian, agar sama seperti Ia yang menaklukkan maut, demikian setiap orang yang mengikut-Nya menerima kehidupan yang kekal. Amin.