Tuhan Memulihkan Umat-Nya – Amos 9 : 11 – 15

Tuhan Memulihkan Umat-Nya

Amos 9 : 11 – 15

Karakter Allah bukan hanya menghukum, tetapi karakter Allah yang utama adalah mengasihi. Walaupun manusia sering melakukan ketidakadilan, serta kemunafikan Allah tetap menepati janjiNya. Meskipun Allah memberikan hukuman, tapi kita harus ingat Allah bukan Allah yang hanya menghukum. Penghukuman bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan penghukuman itu merupakan jalan untuk menuju pemulihan. Penghukuman adalah konsekuensi dosa, tapi kasihNya mencegah penghukuman menjadi akhir cerita. Allah bukan hanya adil dalam menghukum, tapi juga Allah penuh kasih untuk membangun kembali. Apabila Tuhan tidak pernah mengatakan janjiNya maka umat akan hidup dalam keputusasaan. Hanya dengan janji kita memiliki pengharapan untuk membangun kembali kehidupan kita.

Hukuman bukan terjadi secara tiba-tiba, seperti peribahasa yang mengatakan tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Dari awal rencana Allah bukan sekedar menghukum, melainkan rencana Allah membangun kembali atau melakukan karya keselamatan kepada umatNya. Tuhan ingin kita selalu bangkit dan memiliki pengharapan, Tuhan tidak mau setiap manusia yang jatuh kedalam dosa cenderung mengalami putus asa. Disini Tuhan memberikan janji pemulihan, tujuannya membuat umat percaya bahwa masa depan tidak berakhir dengan kehancuran, melainkan dengan berkat Tuhan. Janji ini juga memotivasi kita untuk membuat gerakan-gerakan untuk kembali kepadaNya.

Meskipun Tuhan memberikan hukuman, itu bukan seolah-olah Tuhan itu keras atau kejam kepada manusia. HukumNya tidak untuk menghancurkan, melainkan menyadarkan dan membawa umat untuk kembali. Sama seperti orangtua yang menegur anaknya, bukan karena tega melainkan bentuk kepeduliannya supaya anak benar-benar berubah. Sekalipun manusia hidup dalam kebobrokan, Allah tetap melakukan janjinya dengan membangun kembali yang rusak, serta memberikan kembali berkat dalam kehidupannya. Ini bukti bahwa Tuhan tidak membiarkan umatNya binasa.

Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Seruan ini mengajak untuk meninggalkan yang lama, jangan kembali kedosa, jangan terus memelihara kebiasaan lama yang merusak. Biarkan Tuhan meruntuhkan pondok daud yang lama, dan membangun pondok daud yang baru. Terimalah yang baru, Kristus sudah datang, Ia menegakkan kembali hidup manusia yang roboh. Izinkan juga Tuhanmu untuk membangun kehidupanmu. Jangan biarkan dirimu mengandalkan kekuatan sendiri. Hanya Tuhan yang benar-benar sanggup menjadikan hidup lama yang hancur menjadi hidup baru yang penuh dengan berkat.

Janji Pemulihan dalam amos bagian anugerah Tuhan, Allah sendirilah yang membangunnya, bukan kita. Oleh karena itu, anugerah ini haruslah kita terima dengan hati yang terbuka. Jika kita menolaknya maka kitapun akan tetap tinggal didalam kehidupan yang penuh dengan kehancuran. Jika kita menerimanya maka kita memasuki babak kehidupan yang baru penuh berkat, penuh dengan kedamaian serta sukacita. Amin.